30 October 2008

mendungnya langit hari ini...
sama seperti mendungnya jiwa dalam diri...

kelabu...
berkabut..
dan kelam...

bumi seakan menunggu curahan air mata surga...
seperti jiwaku menanti air mata mengalir...
melegakan dahaga akibat kehampaan dunia....

TERDIAM

"aku hanya terdiam membisa...
beku dalam kata-kata...
bibir ini rapat...
lidah ini kelu...
aku tak dapat berkata apa-apa..."

he almost know my secret which is "i love him"

aku seperti terhipnotis dan
tubuh ini beserta setiap rahasia di dalamnya seakan runtuh
ketika ia menatap lekat mataku...
aku bahkan tak sanggup menatap sorotan tajam itu lama...
karena ketika ku menatap matanya
aku tak lagi bisa berbohong...

mengapa semua ini terjadi
ketika ku sudah mulai bisa mengendapkan rasa...

i am damaged...
i am miserable...

harus kukatakan apa untuk menjawab...
tak mungkin rasanya mengungkap semua kegilaan ini...

kegilaan yang membuat pertahanan diri hancur berkeping-keping..
kegilaan karena mencintainya tanpa balas...
dan kegilaan karena tak dapat melupakannya...

aku tak sanggup mengungkap itu semua...
aku tak mampu berkata bahwa kucintainya...

biarlah cinta ini bersemayam dalam relung hatiku..
kunikmati perih nya dalam-dalam..
dan kuendapkan menjadi sebongkah cinta tak terungkap...
love this words from the novel called "Langit Penuh Daya"

_Mencintai Langit_

Tolong ajari aku mengendalikan rindu
yang meliar bagai perdu di padang hatiku,,
cinta lama yang bertahun-tahun kutebas
sepertinya selalu menolak meranggas,,
akarnya yang keras menghunjam terlalu dalam
menembus dunia kelam tempat hasratku bersemayam..

Tolong ajari aku menterjemahkan pahit
yang perih menggigit tiap mataku menatap Langit...
kemana saja kepalingkan kepala..
ia selalu ada
menyusup semesta

Kucintai birunya Langit dengan cinta paling purba....
kudamba jingga senjanya dengan rindu tanpa jeda...
sementara jarak tetap saja membentang
..panjang...
menggerus tahun tahun lengang..

Tolong ajari aku berhenti bermimpi
...kini...
sebab padang hatiku menjadi terlalu sunyi
untuk kutinggali
...sendiri...

Jemu menjamu sejoli pembunuh rindu
jarak dan waktu
berharap mereka segera menerkamku
dan mengakhiri kesia-siaan ini...